dfaf
Gubuk Curhat. Diberdayakan oleh Blogger.
Gadis kecil ini : "Aku masih ingin bermain"


Menari diatas pantai, bernada dengan gemuruh ombak. 
Panas hari sebagai penakhluk, Dingin hari sebagai perintih.
Bermain dengan air ini membuatku suka akan hidupku sendiri. 
Tapi dilain sisi jika ku telah menyentuh hidupku sebenarnya aku merasa asing. Sekian Lama ku berdiam diri dipantai ini, ternyata ku menemukan menemukan duniaku dan aku menemukan kesenanganku dipantai ini, tapi apakah mereka tau isi dalam pantai ini. Banyak hal yang tersembunyi didasar sana.


Gadis kecil itu sebutan untuk coretanku kali ini, aku yang sekarang beranjak 17tahun.
Gadis kecil yang selalu dilecehkan, dicemoohkan bahkan dianggap aneh oleh kaum mereka
ini bukan duniaku saja tapi duniamu juga bukan?
ini bukan hidupmu saja tapi hidupku juga bukan?
Bukankah sang alam telah memberikan segalanya, kuasanya, jalannya dan anugrahnya pada setiap penggeraknya.
Memang banyak hal yang telah diberikan oleh tulang kehidupanku (orang tuaku), tapi tak banyak juga yang mereka tau tentang aku. Termasuk mereka. .
Suka menari diatas pantai dan bernada dengan gemuruh ombak itu hobiku akhir-akhir ini. Ku suka menyendiri diatas pantai ini, terkadang ku merintih juga sendiri, terkadang berbagi sendiri dengan tinta dan kertas buramku di pantai ini. Karena bagiku hanya satu dengan hal ini aku dapat melakukan kehobianku yang tak banyak mereka tau, karena mereka tidak akan pernah mengerti bagaimana aku.
Ku tak tanya kapan ini akan berakhir? karena bagiku semua adalah rahasia. Mesyukuri itu yang masih aku pelajari sampai sekarang. Membuat mereka bahagia itu yang kujalani sekarang, karenaku tak ingin mereka meneteskan air dikelopak matanya demi aku.
Tidak terlalu sakit aku melakukan hal ini sendiri, karena ku sudah melakukannya sejak jauh-jauh hari.
Jika dihari musim panas ku sering tersenyum dan tertawa dengan tingkahku dan jika di musim dingin ku sangat lemah dengan semua hal itu, tak banyak yang ku lakukan. Tapi inilah aku. 


Gadis kecil dengan celoteh riang yang seperti tampak riang, tapi tak selalu tampak kerintihannya. Dia hanya melakukan segala hal sendiri dengan air matanya, bertemu kiblat dalam pencurahan isi hatinya. Melakukan aktifitasnya sebagaimana mestinya.
Gadis kecil ini sekarang terlalu lemah, tidak banyak hal yang bisa ia lakukan tapi banyak hal juga yang dapat ia lakukan dengan coretan-coretannya indahnya. Bermain dan tertawa sendiri dengan imajinasinya untuk membuang segala kesdihannya dan kerintihannya.
Dia hanya minta satu permohonan, hanya satu "umur panjang untuk dirinya" agar ia bisa menari diatas pantai, bernada dengan gemuruh ombak bersama keluarga, anak dan cucunya kelak.
Tapi semua itu hanya waktu, tak ada yang bisa menjawab waktu.
Goresan Tinta sederhana di Malam hari


Mungkin saat ini dimana aku bisa melakukan kembali aktifitas baruku dimalam hari, untuk mepersibukkan diriku sendiri yang sebenarnya tidak terlalu sibuk dan mungkin tak terlalu penting bagimu. haa tapi itulah aku, yang namanya juga penyaket dicampur hobi ya jadi gado-gado. begitu juga yang aku rasakan malam ini semua pikiran, hati dan raga seperti gado-gado. ada tahu tempenya, ada togenya, ada macam-macam deh, semua kumpul jadi satu kalau kata 3Diva.
aktifitas itu yahh ini seperti malam ini, melakukan hal yang mungkin bisa membuatku lebih nyaman dan tenang. berkotak katik dengan blogku. heheheee
folow yaa *sekalian promosi

balik ke pembicaraan awal, tentang mepersibukkan diriku sendiri yang tak terlalu penting bagimu, mungkin bagiku sangat penting. karena kali ini, tepatnya malam ini aku berbicara soal hati. tepatnya kalau kata teman-teman aku bilang "Galau". gak ada kata lain emang selain kata galau? itu yang aku pertanyakan sama mereka, tp pada gak ada yang bisa jawab juga.
haaa yasudahla yaaa

tepatnya malam ini pukul 22.56Wib
rasa galau itu timbul kembali, apalagi kalau mendengarkan lagu-lagu melow, melele, melewer atau apa lah itu yang sedih-sedih itu lah pokoknya. sedikit terasa menyakitkan, ehh banyak denggg, bohong aja klw namanya galau cuma dikit.
GALAU = cepat datang dan lama pulang.

karena gak ada pembahasan lain, yang soal galau ini ajalah diriku ketik. hihiii
terkadang akunya juga merasa bodoh dengan sifat kegalauan ku yang tak menentu, tapi apa semuanya juga bisa dihindari, bisa siii tapi masih aja tetap sulit. apalagi kalau malam hari datang, haaa dunia serasa tak bernyawa. kegalauan kali ini mungkin tuk kisah cintaku yang kali ini, ntah terlalu sulit melupakan atau terlalu cinta atau terlalu takut melepaskan. tapi begitulah, memang cinta.cinta.cinta terlalu sulit bila memahami cinta. yang bisa datang kapan saja, gak tau waktu dan tempat, tanpa diundang nongol. yang asti itulaa..

berbicara tentang hati, cinta dan galau emang gak jauh-jauh dari hidup kita sehari-hari. bisa tuk dipahami semua manusia pasti pernah merasakan semuanya, pernah jatuh dan terluka, tapi gak ada salahnya kita untuk bangkit. itu kata temanku lohh. aku sih masih dalam proses. hahahaaa
gak ada salahnya juga dicoba.

lihat aja deh dirimu sekarang, aku juga sekalian menceramahkan diri sendiri ni.
terlalu bodoh melakukan hal yang gak seharusnya dirimu lakukan, banyak hal diluar sana yang lebih kau pandang dan kau kerjakan. sekarang ini sih aku berfikiran gitu. hhmmmm mencintai satu lelaki memang sangat berarti dalam hidup kita, tapi dihal lain kita sempat berfikir pengen dipertahakan tapi sulit tuk dipertahankan, tidak dipertahankan hati tambah galau. mencoba belajar, mungkin ini saatnya diriku belajar dari awal, melakukan hidupku yang dulu tanpa dia, tapi tetap mencari yang terbaik untuk diriku sendiri.
terkadang aku juga marah dengan sikap kekonyolanku, tapi itulah manusia dah tau salah pada diri sendiri tetap aja dilakukan. mari belajar berasama-sama melupakan masa lalu dan kita sambut esok dengan pagi yang ikhlas. amin
:-)
*Bismillah . .

23.54Wib

Kotak persegi & Lingkaran yang sama

Jantung jam berdetak, nada dering hp pun bergeming . .
Ketika itu gundahku pun menghantui, mencari kata pasti tuk hidupku sendiri, yang selama ini kau masukkan dalam sebuah kotak persegi saja.
Dan selama ini kau hanya meletakkanku di sebuah sudut kotak persegi itu.
Tanpa kata apalgi penjelasan.
ku gerah dengan semua ini, aku punya hak berbicara.
Karena kau telah terlalu lama masuk dalam kelompok rongga hidupku.
Biarkan dan ijinkan aku berbicara untuk jam yang berdetak malam ini.
Biarkan aku meninggalkan kotak mu yang penat ini.
Aku pun telah bicara. Rasa semua terasa lega, walaupun nantinya aku akan meninggalkan kotak ini.

Tak lama jam itu berdetak kembali, kau menawarkan tanganmu untuk mengajakku menemanimu membuat sebuah lingkaran, 
Aku heran. . 
Kenapa harus aku dan  kenapa harus lingkaran?
Kenapa tidak dikotak itu saja kita tetap berdiri. Kau bilang kotak itu terlalu banyak persegi yang harus kita tempati selama ini. Kau juga belum siap melugas kata-katamu itu, kau bilang kau juga kau terlalu kecewa melihat dirimu sendiri, mengapa ku sulit membuat lingkaran ini untukmu, bukannya dirimu selalu ada untukku, dirimu selalu ada didepanku.
Mungkin sekarang waktunya kita mulai membuat lingkaran ini, jam itu terhenti sejenak. 
Aku..
Aku tersentak dengan rangkulan punggungmu yang hangat itu.
Senyum dan anggukan yang bisa ku kendalikan malam itu.
Sedikit berbicara " baiklah kita akan bangun lingkaran itu ". Kau bergeming dengan nadamu terima kasih dan menawarkan tanganmu kehadapanku tuk bisa merasakan detak jantungmu ke dadamu.
Sedangkan jantungku terhenti sejenak, padahal yang hari itu kurasakan begitu gerah menjadi terrasa dingin. 
kau: biarkan kita berlari di lingkaran ini, merasakan luasnya rasa ini. yaa kita berdua
Kita berdua yang selama ini hanya membiarkan diri kita diam didalam suatu kotak bersegi itu saja. Biarkan kita berjalan melalui lintasan lingkaran ini, karena ku tahu ku terlalu lelah untuk selama ini. Biarkan kita merasakan rintikan hujan ini. Rintikan yang selalu kita nikmati bersama-sama ketika ia datang.

Lingkaran yah lingkaran itu. .
kita kembali membahas lingkaran dan kotak itu. Lingkaran yang dulu pernah kau banggakan ternyata telah hancur, lapuk, dan kusam. Ku tak mengerti pada jam dinding  di malam ini, rasanya terasa berbeda. Apa karena lingkaran itu tidak selalu disinggahi atau karena lingkaran itu juga sudah terasa lelah. Lingkaran yang hanya untuk berlari dan berjalan tapi tidak untuk diangungkan. 
haaa ntahlah yang pasti lingkaran itu sekarang sudah runtuh. Walaupun masih terasa serpih-serpihannya.

ku Menggenggam hp itu untuk bergeming kembali:
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Akan tetapi rasa yang kali ini cukup berbeda, mungkin karena ku sendiri yang memintanya. Ku ingin kau melepaskan diriku, ku tak betah dengan lingkaranmu ini, dan kau hanya pandai berbicara lingkaran tapi apakah pernah kau menikmati dan melewatinya itu semua denganku.

Kau Aku menghabiskan pergantian malam itu dengan diam. Kau pun akhirnya bergeming dengan kata maafmu, kau hanya bilang mungkin kau terlalu sibuk dengan dunia khayalmu.

Semua alasanmu hanya membuatku muak, marah terhadap diriku sendiri. .
kenapa? kenapa harus sekarang kau melepasku? Bukannya dari dulu sudah ku bilang tinggalkan hidupku, biarkan aku menikmati hidupku dan aku pun juga pernah meminta tuk meninggalkan kotakmu, tapi kau malah menyuruhku tuk membuat sebuah lingkaran. Apalah arti lingkran itu jika kau sendiri tak disituuuuuu. .
Apa kau tak melihat kelelahanku selama ini dimataku, yang hanya bergeming pada jam dinding dan lingkaran itu saja. Banyak coretan didinding lingkaran itu, semua tertulis hanya dirimu : apa kesenanganmu dan aku, air matamu dan aku, dan juga kekesalanmu dan aku. 

Rintikan hujan yang selama ini pernah kita sukai bersama ternyata kembali mengundang, tapi kali ini rintikan itu bukan di luar jendela kamarku melainkan jatuh di jendela mataku.
terhenti sejenak dan berbicara dalam hati 
" siapa yang mampu menghapus rintikan dijendela mataku ini, sedangkan malam ini ku sendiri"
Ku merasa sendiri, ku terasa jatuh. . 
Mengapa kata yang pada awalnya AKU sendiri yang mengucap tapi AKU sendiri yang menjatuhkan air ini. Apa aku takut hari-hari tanpa dia lagi, tanpa sosok dia lagi, atau apa aku takut kehilangan cintaku sendiri. Ku melakukan keputusan itu karena ku ingin pulih dengan kehidupan ku yang semestinya, yang duluuuuu. .

Belum pernah ku seperti ini sebelumnya. Membangun lingkaran di sebuah lorong hati yang megah, yang awalnya hanya sebuah kotak persegi sederhana menjadi lingkaran, dan lingkaran itu sekarang meninggalkan sebuah serpihan.
Yang kubutuhkan malam itu hanya "pelukan" karena ku sangat merasakan sendiri malam itu.
selintas hati kecil berbicara :
air wudhu dan bentangkan sajadah panjangmu agar kau bisa melakukan hidupmu kembali,
tanpa dia dan tanpa air matamu itu. Sedikit terasa ketenangan dan sedikit terasa keikhlasan itu, walaupun serpihan-serpihan lingkaran yang dulu pernah dibangun masih terasa besar hingga sekarang. Tapi ku tahu hidup adalah pelajaran dan pelajaran adalah proses hidup yang harus ku jalani. Biarkan perjalanan yang akan tetap menjadi pengalaman hidupku kelak.


Pilihan yang menyakitkan


Hidup merupakan suatu pilihan dan hidup penuh dengan makna dan penuh dengan liku-liku


banyak sekali cobaan dan godaan. Terkadang apa yang telah kita pilih dalam hidup membuat kita bahagia namun bisa juga membuat kita pusingggg dan kadang tak jauh dari kata menyakitkan.

Sabar selalu kita lakukan dan sabar selalu kita jalani,namun entah mengapa jika kekecewaan yang mendalam itu datang, kenapa semua menjadi berubah. .


sulit dibayangkan dan sulit dipertahankan kebahagiaan itu.


Hanya satu pilihan yang dapat dilakukan
bisakah kita melewati semua ini dengan baik walaupun ini suatu pilihan yang menyakitkan
atau hanya berdian diri dengan menatap kebodohan. . .
Pertarungan hati

ku hanya ingin memulihkan hatiku yang dulu pernah tersayat

mungkin hatiku tidak sama dengan hati yang lain
dan ku hanya tidak ingin melihatmu terluka

ku juga tak ingin merasakan rasa luka lebih dalam lagi
bukan salahmu
dan bukan juga salahku
hanya waktu yang belum mampu menjawab petarungan hati yang t'lah kau rasakan padaku

*tak ingin diam . .
karena itu akan memperlihatkan betapa sulitnya jalan rasa yang tergores kemarin
*melawannya . .
sedkit demi sedikit ku mulai mampu melawannya
ku coba tuk menghibur diri sendiri
dan mungkin itu akan membuatku bodoh pada suatu pertanyaan saja
ku coba meluapkan air yang mengalir dalam mataku mungkin itu hanya sebagian pelampiasan amarahku.
..
Biarkan aku sendiri disini terlebih dulu. 
Disini, ditempat ini, bersama payung dan rintikan air mata ini . Biarkan aku merasakan kelegaanku, menikmati caci maki itu terhadap diriku sendiri. .

agar ku dapat sadar bahwa aku telah melakukan hal yang sudah menyita waktu-waktuku selama ini.  


 
Copyright © Gubuk Curhat. Design By Best Website Design
Buy Traffic and Templates On Sales